Rabu, 14 Desember 2011

puisi bunda


JAUH DARI BUNDA

Kini hidup ku telah berubah
Ketika ku jauh darimu Bunda
Hari-hari ku pun selalu gunda
Dan hati ku pun selalu teringat akan sesosok seorang Bunda

Bunda………
Aku kangen dengan pelukanMu
Aku kangen dengan senyumMu
Aku kangen dengan belaianMu
Kenapa kau pergi disaat ku membutuhkanMu bunda.......

Bunda....
Aku belum sempat membahagiakanMu
Aku belum bisa membalas kasih sayangMu
Aku belum mampu mengganti kan posisiMu
Aku belum sanggup memikul beban seberat ini
Andai saja waktu bisa diputar kembali
Aku berjanji ngga kan durhaka kepadaMu bunda............

Ohh Bunda………
Dimasa hidupMu, Engkau tak pernah menuntut balasan
Engkau selalu memberikan sesuatu dengan tulus kepadaku
Dan Engkau selalu membrikan kasih sayang yang tak terbatas
Jasamu kan ku tunggu di surga sana.....



Selasa, 13 Desember 2011

gemar membaca

dukung saya di program gemar membaca ya, gemar membaca ini saya buat karna saya ingin merubah tradisi malas menjadi giat.
karna banya siswa gagal karna kurang membaca.
berikut tulisan saya:


Description: images_paud1
 
Program                     : Pengembangan Diri                                             
Judul Pragram          : Gemar Membaca
Tingkat                       : SD, SMP dan SMA
Nara Sumber             : Pujiono

Dasar Program: Membaca merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Membaca merupakan tiangnya ilmu pengetahuan. Sudahkah semua orang gemar membaca? Sangat sedikit orang yang gemar membaca. Mengapa demikian? Karena budaya malas membaca telah berakar sejak dahulu pada masyarakat kita.
Budaya malas membaca yang ada sejak dahulu memang sangat sukar untuk diubah menjadi budaya gemar membaca. Untuk mengubah budaya tersebut harus melalui proses yang panjang dan memerlukan waktu yang lama. Namun demikian, untuk mengubah budaya tersebut harus mempunyai kemauan, upaya, tekad, dan kerja keras dari semua pihak baik pemerintah, pendidik, cendekiawan, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
Kegiatan membaca berkaitan dengan ketersediaan sarana bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan jenis informasinya (kelompok usia). Oleh karena itu, siapapun yang ingin berperan sebagai perantara penyampai ilmu pengetahuan (transfer informasi) haruslah mengajak serta mendorong seseorang agar melek huruf (membaca) terlebih dahulu. Perlu kiranya kita ketahui, bahwa urusan melek huruf bukanlah urusan guru/pendidik semata, akan tetapi harus menjadi urusan kita bersama. Dengan demikian, cita-cita menjadi bangsa yang cerdas sudah selayaknya menjadi cita-cita setiap warga negara. Prestasi setiap warga negara bertumpu pada kemajuan bangsa.





A.    PENDAHULUAN
Ada banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari aktifitas membaca itu sendiri, salah satunya adalah semakin bertambahnya ilmu pengetahuan yang kita dapat. disamping itu membaca juga menjadi salah satu alat yang jitu untuk menghilangkan stress atau paling tidak rasa jenuh setelah sekian hari bergelut dengan dunia kerja. Dengan membaca, rasa jenuh, letih atau tekanan-tekanan yang membuat otak bekerja ekstra seolah lenyap oleh ramuan membaca. Dalam membaca yang tujuan utamanya untuk menghilangkan kejenuhan, maka harus disesuaikan dengan jenis bacaan, baik yang berbobot atau sebaliknya. Untuk tujuan ini, jenis bacaan yang dibutuhkan adalah bacaan yang ringan, dalam arti dapat menghibur pembaca serta membawa pembaca seolah ikut terlibat dalam kehidupan cerita tersebut. Sehingga, cerpen, novel, infotainment atau majalah, yang dalam memahami bacaaan itu tidak terlalu sulit, mudah dicerna oleh akal merupakan bacaan yang tepat dan bersifat menghibur. Dengan sering membaca seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksana dan kecerdasan para sarjana. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat, terutama buku-buku yang ditulis oleh penuli-penulis muslim yang saleh. Buku adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkannya dari kejahatan,
Selain itu, membaca juga mempunyai manfaat penting dalam kaitannya dengan peningkatan mutu sumber daya manusia. Dengan gemar membaca, terutama tentang ilmu-ilmu pengetahuan baik alam maupun sosial, maka akan diperoleh berbagai informasi dan pengetahuan yang belum kita ketahui sebelumnya. Sehingga kita tidak tertinggal dari negara-neraga lain. para peraih medali olimpiade sains international adalah siswa-siswa yang kesehariannya berkutat dengan buku. buku apa saja, yang penting otak tidak pernah berhenti terlalu lama dari membaca.




B.     ISI

1.      Apa itu Gemar Membaca
Gemar artinya suka, senang sekali. Sementara  minat  yaitu  perhatian, kesukaan/kecenderungan hati akan sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi gemar membaca dapat diartikan sebagai kesukaan akan membaca, ada kecenderungan hati ingin membaca. Menurut Suhaenah Suparno minat baca seseorang seharusnya diukur berdasarkan frekuensi dan jumlah bacaan yang dibaca selain buku pelajaran (dalam Abdul Rahman, 2005:122). Dengan demikian minat baca seseorang berimbas kepada jumlah koleksi yang pernah dibaca yang bersangkutan (bukan buku pelajaran/modul/buku paket sekolah). Adapun koleksi bacaan yang dikonsumsi bisa diperoleh dari mana pun juga. Hal ini berkaitan dengan peran toko buku, taman bacaan, atau perpustakaan. Bilamana minat baca sudah tumbuh, maka dibutuhkan fasilitas (buku/majalah/koran, dan sebainya) yang memadai. Suatu kenyataan jika, di ranah Indonesia ini masih sedikit yang memiliki koleksi bacaan sendiri. Sebagian besar koleksi diperoleh dengan meminjam atau membaca di sebuah kedai/toko buku atau perpustakaan. Bahkan bagi mereka yang mampu (dana berlebih) bisa mengakses melalui internet, pun memiliki perpustakaan sendiri. Dengan demikian, adanya minat baca sehingga gemar membaca belumlah merata. Kembali pada pertanyaan di atas, siapakah yang harus menumbuhkan budaya gemar membaca? Harapan kita tentunya, jika melek huruf sudah terjadi, seseorang akan berminat untuk membaca segala sesuatu, selanjutnya menjadi gemar membaca.
2.      Apa Manfaat dari Gemar Membaca
Begitu pentingnya kegiatan membaca sehingga kita seharusnya memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan membaca. Ketertarikan terhadap membaca bukanlah suatu hal yang dapat tumbuh seketika tetapi merupakan proses yang membutuhkan waktu dan latihan yang kontinyu. Oleh karena itu minat baca seharusnya ditumbuhkan sejak anak masih kecil. Bahkan sebenarnya minat baca dapat dipupuk mulai sang anak masih di dalam kandungan. Banyak ibu yang 'mengajak' janinnya membaca dengan membacakan cerita apa saja seperti cerita nabi atau cerita sahabat nabi. Kini, banyak orang tua yang sudah mulai menyadari pentingnya menumbuhkan minat baca pada anak. Kegiatan ini biasanya dimulai pada fase usia prasekolah. Masa ini merupakan fase yang sangat penting dan serius karena merupakan fase dasar dan pembinaan yang menjadi bekal untuk fase-fase kehidupan anak berikutnya.
Membaca buku, koran, majalah atau dari media yang lain, akan melatih otak kita untuk memusatkan pikiran. Otak kita diajak untuk memperhatikan kata demi kata yang ada pada teks tersebut. Karena kalau kita kehilangan bebeapa kata saja, bisa jadi kita tidak akan bisa menangkap keseluruhan maksud dari kalimat yang ada. Kalimat-kalimat yang menarik akan merangsang saraf otak kita untuk bekerja dan mengamati hal menarik tersebut.
Ada penelitian yang membuktikan bahwa membaca buku bisa mencegah kita dari penyakit pikun. Mungkin karena kita selalu diajak berpikir ketika kita membaca, sehingga otak kita bisa tetap aktif.

Berikut beberapa manfaat dari membaca:
1.      Membaca dapat menghilangkan kecemasan dan kegundahan,
2.      Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan,
3.      Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja,
4.      Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata,
5.      Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir,
6.      Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan mengingkatkan memori dalam pemahaman,
7.      Dengan sering membaca seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksana dan kecerdasan para sarjana,
8.      Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya di dalam hidup,
9.      Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat, terutama buku-buku yang ditulis oleh penuli-penulis muslim yang saleh. buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkannya dari kejahatan,
10.  Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya gara tidak sia-sia, dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat,
11.  Lebih lanjut lagi, ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis di antara baris demi baris (memahami apa yang tersirat).
“Banyak manfaat yang didapat dengan membaca, mulai sekarang mulailah membaca kawan.”

3.      Tujuan adanya Gemar Membaca
Dalam dunia pendidikan sering kita mendengar keluhan tentang siswa yang malas membaca sehingga tidak dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan atau orang tua dan masyarakat yang kurang berminat bahkan tidak ada minat sama sekali untuk membaca dengan alasan tidak ada buku bacaan, tidak tertarik untuk membaca, tidak ada waktu untuk membaca, waktu lebih banyak digunakan untuk mencari nafkah atau memenuhi kebutuhan pokok dan sebagainya.

Bangsa Indonesia sekarang ini memang mengalami kehidupan yang lebih maju baik dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan. Tetapi seiring dengan kemajuan tersebut bangsa kita masih ketinggalan jika dibandingkan dengan keadaan bangsa-bangsa lain. Hal ini terjadi karena masyarakat kita masih banyak yang belum berminat dalam membaca. Kegemaran akan membaca masih belum menjadi suatu kebiasaan.
Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan mempunyai peranan terdepan dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Setiap insan yang lahir di dunia ini memerlukan pengembangan untuk menjadi manusia Indonesia seutuhnya sebagaimana dikehendaki oleh tujuan pendidikan nasional. Pengembangan manusia tersebut pada dasarnya adalah upaya memuliakan kemanusiaan. Memanusiakan manusia (humaniora) itu merupakan hal yang mendasar yang harus dilaksanakan dengan saksama.
Upaya pengembangan manusia dimaksudkan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia secara individual dalam segenap dimensi kemanusiaannya agar menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan individual dan sosial, jasmani dan rohani, dunia dan akhirat. Pengembangan manusia tersebut dapat diartikan sebagai upaya pembudayaan dengan berorientasi kepada terbentuknya manusia yang berbudaya.
Menurut agenda reformasi pendidikan nasional dikemukakan tiga tuntutan terhadap sumber daya manusia. Pertama, membutuhkan sumber daya manusia yang handal. Kedua, sumber daya manusia adalah manusia yang terus-menerus belajar. Ketiga, nilai-nilai yang dikembangkan adalah sumber daya manusia.
Agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas maka pendidikan harus dikembangkan secara terus-menerus. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan guna peranannya di masa akan datang. Oleh karena itu, pendidikan dilakukan secara sengaja melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Proses pendidikan tersebut dapat dilaksanakan pada lembaga pendidikan formal dan nonformal. Proses pendidikan tersebut pada dasarnya tidak terlepas dari kegiatan membaca.
Untuk memperoleh pendidikan ada bermacam cara, antara lain: sekolah, kursus, latihan, dan juga bisa diperoleh dengan cara mengggunakan media elektronika, membaca buku-buku majalah maupun koran yang bermanfaat bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia.
4.      Mengapa kita harus Gema Membaca
a.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gemar Menbaca
Bakat merupakan kemampuan yang dibawa manusia sejak lahir yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Bakat merupakan potensi yang sangat berharga, sebab bila bakat ini dikembangkan maka akan mendapatkan hasil yang optimal.
Orang yang mempunyai bakat yang tinggi, juga mempunyai kemampuan yang tinggi dalam membaca. Mereka sangat mudah dalam menyimak, memahami, mengklasifikasi, menganalisis, dan menyimpulkan terhadap bahan yang dibacanya.
Minat membaca berarti tertarik akan bacaan. Apabila minat membacanya tinggi maka gemar membacanya pun tinggi. Pembaca akan senang sekali membaca, tidak pernah bosan, karena itu pembaca dengan mudah mempelajari dan memahami bahan bacaan tersebut. Sebaliknya orang yang kurang berminat dalam membaca akan meremehkan kegiatan membaca, mungkin lebih baik hiburan daripada membaca.
Bagi yang mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi sangat menguntungkan dalam membaca karena jika dihadapkan dengan pemecahan masalah yang ada dalam bacaan tersebut maka akan mudah dan cepat dalam mengambil kesimpulan atau keputusan, mudah memahami dan mudah pula menerapkan, sebaliknya bagi yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah akan mengalami kesukaran dalam membaca, misalnya dalam pengambilan keputusan selalu ragu dan lamban.
Faktor motivasi dalam membaca sangat penting karena motivasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri manusia, sedangkan kebutuhan merupakan tuntutan pemenuhan terhadap sesuatu yang diperlukan atau diinginkan. Antara motivasi dan kebutuhan saling menyatu tidak bisa dipisahkan, misalnya seseorang termotivasi untuk membaca karena ingin memenuhi kebutuhan rasa ingin tahu, berprestasi, pintar, sukses, dan sebagainya. Apabila motivasi dan kebutuhan membaca tidak ada maka orang akan malas membaca.
Hobi merupakan kesenangan yang sangat diharapkan oleh semua orang. Hobi membaca berarti gemar membaca. Orang yang gemar membaca akan memperoleh ilmu pengetahuan atau wawasan yang lebih tinggi. Hobi membaca berarti mempunyai gudang ilmu pengetahuan. Bagi yang gemar membaca, membaca bukan hanya mendapat ilmu pengetahuan akan tetapi merupakan hiburan yang sangat menarik dan mendatangkan kepuasan tersendiri.
Orang yang hobi membaca biasanya kemana saja pergi akan membawa bahan bacaan, seperti: buku, majalah, atau koran. Bagi orang yang tidak mempunyai hobi membaca, mereka malas membaca. Dalam membaca mungkin hanya ada keperluan terhadap bacaan tersebut.
Buku-buku bacaan, sumber atau bahan informasi haruslah menarik minat dan menyenangkan bagi pembaca. Misalnya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, indah, singkat isinya, padat, tidak bertele-tele, dapat menyentuh perasaan pembaca, dan dapat menjawab pertanyaan para pembaca. Bahan bacaan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selalu mengikuti perkembangan zaman.
Faktor sosial ekonomi sangat mempengaruhi budaya gemar membaca. Bagi yang berstatus sosial ekonomi yang tinggi akan terjangkau atau mampu membeli buku-buku atau bahan informasi, jadi kesempatan untuk membaca lebih banyak. Sedangkan bagi taraf ekonomi rendah, tidak mampu membeli buku-buku atau bahan bacaan sehingga tidak ada kesempatan untuk membaca. Karena faktor kehidupannya itulah mereka kurang berkesempatan untuk membaca karena waktu banyak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pokok.
Membudayakan gemar membaca berarti mengubah sikap atau kebiasaan membaca, dari sikap malas membaca menjadi gemar membaca.
Mengapa sikap malas membaca harus diubah menjadi gemar membaca? Karena banyak dampak negatif dari malas membaca akan berakibat kurangnya ilmu pengetahuan, wawasan, maupun keterampilan. Dengan membaca berarti belajar. Oleh sebab itu, membudayakan gemar membaca harus menjadi perhatian yang serius dan terus-menerus.
Kurangnya ilmu pengetahuan, wawasan, dan keterampilan akan mengakibatkan masyarakat bodoh, miskin, dan manusia tidak berkualitas, tidak mampu bersaing dalam kemajuan zaman. Sebaliknya, dengan banyak membaca, banyak pula ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia.
Kebiasaan masyarakat dalam berkomunikasi masih banyak menggunakan bahasa lisan daripada tulisan. Karena itu, gemar membaca belum membudaya, hanya orang-orang tertentu saja yang gemar membaca. Bagi masyarakat awam membaca bukan merupakan pekerjaannya.
b.      Upaya Membudayakan Gemar Baca
Mengubah budaya komunikasi lisan dengan bahasa tulisan. Bahasa tulis adalah bahasa yang dipakai secara tertulis, misalnya: menggunakan bahasa Indonesia dalam surat-menyurat, buku-buku, undang-undang, majalah, surat kabar, surat edaran, surat keputusan, dan sebagainya. Jadi, bahasa tulisan adalah bahasa bacaan.
Kita menyadari bahwa ilmu pengetahuan pada saat ini sangat dibutuhkan, sebab tanpa ilmu pengetahuan kita akan ketinggalan. Dengan gemar membaca akan mampu menjawab tantangan masa depan karena dapat mengubah sikap atau kebiasaan hidup yang kurang baik kepada sikap dan kebiasaan yang baik.
Banyak masyarakat sangat berminat membaca tetapi karena faktor tidak mampu untuk membeli buku dan bahan informasi lainnya maka minat membaca menjadi hilang. Makin sejahtera kehidupan masyarakat maka makin tinggi minat bacanya tetapi makin rendah status ekonomi suatu masyarakat maka makin rendah pula minat bacanya. Oleh karena itu, perbaikan ekonomi masyarakat sangat diharapkan. Dalam hal ini siapakah yang bertanggung jawab? Semua masyarakat bertanggung jawab, baik pihak pemerintah maupun masyarakat. Dengan terciptanya masyarakat yang sejahtera maka akan tercipta pula masyarakat yang gemar akan membaca.
Membaca sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan nalar. Dengan demikian, diharapkan akan menciptakan kualitas sumber daya manusia.
Membudayakan gemar membaca melalui beberapa proses, dari tingkat sekolah sampai kepada masyarakat umum. Menurut Paulo Freare, hendaknya proses belajar dapat membangkitkan nalar dan kreativitas siswa dengan cara memotivasi siswa.
Pertama sekali dimulai dari tingkat sekolah dasar kemudian ke sekolah lanjutan tingkat pertama, diteruskan ke sekolah lanjutan tingkat atas sampai pada tingkat perguruan tinggi.
Dalam proses belajar mengajar, komunikasi antara guru dan siswa sebaiknya banyak menggunakan bahasa tulisan. Guru harus mampu menerapkan metode mengajar dengan menggunakan media perpustakaan, misalnya guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca buku-buku bacaan atau bahan informasi lainnya. Dalam hal ini dituntut seorang guru yang profesional, yang mampu menerapkan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya. Misalnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia banyak kesempatan untuk membudayakan gemar membaca kepada siswa, antara lain: (1) Membaca dalam hati, tujuannya untuk memahami gagasan penulis; (2) Membaca lancar atau membaca teknis, tujuannya untuk mengungkapkan situasi semula; (3) Membaca bahasa, tujuannya untuk memahami setiap kata (pengembangan kosakata) yang dipergunakan dalam bacaan tersebut; (4) Membaca indah, terutama bacaan-bacaan dalam bentuk cerita atau puisi, tujuannya untuk menghidupkan kembali situasi/suasana gagasan pengarangnya atau memperhalus budi pekerti; (5) Membaca skimming, yaitu membaca cepat sekali dengan cara hanya membaca pikiran utamanya saja pada setiap paragraf. Tujuannya untuk menangkap masalah-masalah pokok yang terdapat dalam bacaan tersebut.
Dalam mata pelajaran lain, seperti IPA, Matematika, Bahasa Inggris, IPS, dan PPKn dengan menggunakan metode Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), misalnya telaah pustaka, diskusi, pemberian tugas dengan menggunakan buku-buku sumber dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah.
Dengan membudayakan gemar membaca di sekolah, kemudian berpindah kepada keluarga dan masyarakat, maka peranan perpustakaan keluarga, desa, dan kota sangat penting untuk membudayakan gemar membaca.
Dengan membudayakan gemar membaca pada masyarakat berarti membuat masyarakat menjadi kreatif, intelektual, cakap dan terampil serta bermanfaat bagi diri sendiri sehingga pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dapat dicapai. Manusia seperti itulah yang diharapkan dalam membangun bangsa dan negara yang merupakan salah satu modal dasar yang sangat penting dalam pembangunan. Berhasil tidaknya pembangunan bangsa sangat ditentukan oleh potensi kualitas sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang berkualitas maksudnya manusia yang berdaya guna, cerdas, terampil, mempunyai inisiatif, kreatif, berbudaya, ulet, kerja keras, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan masa depan serta mampu mengatasi segala permasalahan hidupnya secara mandiri tidak selalu tergantung kepada orang lain, berani menanggung resiko dan bertanggung jawab serta bersikap kritis terhadap hal-hal yang negatif.
Masyarakat yang demikian itulah yang akan mampu bersaing dengan masyarakat maju yang pada akhirnya masyarakat kita menjadi maju, masyarakat yang sejahtera, baik lahir maupun batin, bahagia di dunia dan akhirat.




hati yang tersakiti

TANGIS


Saat kau hadir dalam hidupku……….
aKu merasa bahagia
Saat kau jauh dariku………..
aKu menangis tiada guna

                  Oh…………serpihan hati
                  aKu tak bisa hidup tanpamu
                  Hari-hariku penuh dengan bayangmu
                  aKu ingin kau selalu ada di dekatku
                  Tapi,…………….
                  Semua itu hanya sebuah lagu
                  Dan tangis pun menyertaiku

                                          Oh………serpihan hati
                                          Tangisan terus menemaniku
                                          Tak juGa terbuka akan rasa cintamu padaku

Kini cintamu tlah pergi
Senyum pun terasa peri
Usaha ku pun tak pernah berarti
Bagimu……………
Hidup ini abadi
                 
                  Oh……………serpihan hati
                  Semua langkahku ternilai hampa
                  Semua tutur kata ku kau anggap dusta
                  Semua usaha yang ku lakukan kau nilai sia-sia

Dewi cinta sampaikan padanya……..
Ku ingin cinta yang sesunggunya
Dihidupku….
Bukan tangis yang ku inginkan
tetApi….
“Kebahagiaan yang sempurna”




Minggu, 11 Desember 2011

organisasi

pada tanggal 23 oktober 2011 saya bergabung di IPMALABSEL(Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Labuhanbatu Selatan). setelah mengadakan MUBES (Musyawarah Besar) yang dihadiri oleh mahasiswa labusel. maka terpilihlah ketua umum dan ketua masing-masing bidang. alhamdulillah saya dipercaya memnjadi ketua bidang keilmuan dan pengembangan sumber daya manusia.

selanjutnya, pada tanggal 10 desember 2011 PP-IPMALABSEL mengadakan pelantikan dan seminar seputar pendapan ekaonomi labusel yang dipimpin oleh bapak Amarullah selaku ketua yayasan universitas labuhan batu (ULB).

selanjutnya, saya selaku ketua yang diberi kepercayaan oleh organisasi (lembaga) tersebut, saya mencoba memberikan yang terbaik, seperti pemikiran-pemikiran, ide kreatif, dan kritik juga saran yang sifatnya membangun. selain itu saya juga sudah mempunyai program untuk kemajuan organisasi ini, tapi terkhusus kemajuan desa saya yang tercinta yaitu desa sidodadi.

Pada tanggal 17 februari 2012 saya dilantik menjadi ketua umum BPMF ( Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan...

salam kenal

data diri:
nama : pujiono
tempat, tanggal lahir : sidodadi, 23 oktober 1991
alamat sekarang : jl. kemuning desa sampali dusun XII, medan
pekerjaaan : pelajar/mahasiswa
email : www.pujiono_5101111010@yahoo.com