Minggu, 22 Juli 2012

FILSAFAH SEMUT DAN LEBAH


FILSAFAT SEMUT DAN LEBAH

PENDAHULUAN
Kedua jenis serangga makhluk Allah yang dikenal dengan sebutan SEMUT dan LEBAH  adalah komunitas serangga yang masing-masing memiliki karesteristik yang berbeda di satu sisi tapi disisi lain memiliki persamaan.
Semut dan lebah masing-masing hidup dalam sebuah komunitas yang memiliki struktur organisasi yang rapih,  memiliki pimpinan yang dikenal dengan sebutan “RATU SEMUT” dan “RATU LEBAH”, di samping itu ada pula bagian-bagian yang masing-masimg memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Bidang Pertahanan dan Keamanan bertugas mengamankan dan mempertahankan komunitas masyarakatnya dari ancaman  yang datang dari luar, Bagian Pengadaan Pangan bertugas mengumpulkan bahan pangan untuk stok persediaan pangan yang disimpan dalam gudang logistik yang disediakan khusus untuk itu. Begitu juga Bidang Konstruksi yang bertugas merancang bangun gedung hunian yang layak, aman dan nyaman dari gangguan ancaman dari pihak manapun. Dan bidang-bidang lainnya.
Boleh jadi karena dari kehidupan semut dan lebah yang begitu banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kehidupan kedua komunitas serangga ini, Allah abadikan sebutan dalam kitab suci dengan sebutan “AN NAML” dengan Surat An Naml untuk komunitas semut dan “AN NAHL” dengan Surat An Nahl untuk komunitas lebah. Hal inilah di antara yang menarik perhatian paenulis untuk menuangkan kedalam tulisan ini, dengan harapan semoga menjadi bahan renungan dalam menjalankan roda kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, yang konon kita lihat para pengendali negeri ini seakan-akan kehilagan arah dalam membawa negeri ini, tidak hanya itu tapi dari hari kehari ada saja timbul permasalahan-permasalahan  yang tak kunjung selesai, saling sikut untuk memperebutkan jabatan dan fasilitas, angka korupsi semakin ditekan bukannya sirna tapi semakin bermunculan berbagai bentuk korup dari sekala kecil hingga sekala nasional dan bahkan mungkin sekala internasional. Pertanyaannya mengapa semua ini terjadi? Padahal usaha pengendalian masalah tersebut, dipermukaan nampak seakan telah optimal dengan dibentuknya badan ini dan badan itu dll.
P E M B A H A S A N 
Perilaku Hidup Semut.
Sebagaimana kita kethui bahwa komunitas kehidupan masyarakat semut, di samping memiliki sistem organisasi yang begitu rapih, semut dalam mencari nafkah mereka tidak pernah saling berebut, yang ada mereka selau saling membantu satu sama lain, bahkan ketika mendapat bahan pangan yang tidak bisa diangkat oleh seekor semut mereka serentak bergotong royong membawa dan mengangkatnya secara bersama-sama hingga sampai ketempat penyimpanan bahan logistik untuk kepentingan bersama, Jadi tidak ada usaha untuk memperkaya diri sendiri. Demikian juga ketika mereka berjalan, misalnya migran ketempat lain, mereka tidak saling mendahului satu sama lain berebut untuk lebih duluan, tapi mereka jalan bersama demikian rapih, bahkan ketika satu sama lain papasan di jalan mereka bersalaman dan saling menginformasikan tentang hal-hal yang menjadi tugas mereka mungkin hal yang perlu segera diselesaikan. Dan yang lebih merik lagi, petugas kostruksi bangunan merancang pembuatan terowongan, mereka bekerjasama membangun yang kadang-kadang cukup panjang terowongan yang mereka bangun, tanpa ada maksud untuk mengeruk keuntungan pribadi, tapi semua itu mereka lakukan untuk kepentingan keamanan dan kenyamanan bersama seluruh warga masyarakatnya sendiri.
Akan halnya ketika Arsitektur semut merancang bangunan rumah hunian komunitasnya, secara bergotong royong mereka bangun bak gedung pencakar langit penuh dengan ratusan bahkan ribuan kamar-kamar yang begitu artistik, semua bahan bangunan mereka olah sendiri dari bahan baku lumpur yang tersedia di wilayah hunian mereka,  sekedar catatan; konon dalam sebuah penelitian daya angkat beban bagi seekor semut bisa mencapai 50 x berat badan semut, sedang Gajah yang memiliki badan besar, ia hanya mampu dan memiliki daya angkat 2 x berat badannya
Sehingga bangunan yang mereka bangun cukup kuat dan aman untuk melindungi warga negaranya dari berbagai bentuk ancaman baik dalam bentuk bencana alam separti tiupan angin dan derasnya terpaan hujan, atau ancaman dalam bentuk gangguan keamanan, seperti binatang buas dan lain-lain.
Kemudian ada hal penting lain dari kehidupan masyarakat semut adalah disaat komunitasnya terganggu dan terancam oleh siapapun ia, sebagai misal ketika tak sengaja sarangnya terinjak oleh seseorang atau siapun, serentak semut-semut itu atas komando Petugas pertahanan Keamannya memerinthkan menyerang, terpaksa kaki pihak yang menginjaknya mereka gigit sejadi-jadinya, dan pihak yang menginjak pun segera meninggalkan tempat, begitu gigihnya mereka mempertahankan komunitas kehidupan masyarakatnya. Begitu juga dalam memerangi musuh-musuhnya mereka tak pernah segan sebesar apapun pihak yang mengganggu mereka, mereka tak pernah menyerah. Gajah adalah binatang yang cukup besar, tapi karena tekad dan semangat semut pantang menyerah, mereka bisa lumpuhkan dengan caranya sendiri, misal mereka menyerang masuk melalui telinga dan rongga-rongga yang terbuka lainnya  akhirnya mereka mampu melumpuhkannya.
Boleh jadi kita akan berkata, itukan aktivitas yang mereka lakukan semata-mata karena insting yang mereka miliki. Hal yang demikian ada benarnya, tapi mengapa manusia yang nota benenya disamping memiliki  insting juga akal fikiran dan hati nurani, tak pernah berfikir betapa semut yang begitu hebat norma kehidupannya, justeru  manusia tak menyadari betapa akal dan hati nuraninya sebagai anugrah Ilahi, tidak mereka gunakan untuk membimbing insting yang mereka miliki, tapi justeru hawa nafsunya yang mereka kedepankan, yang kadang-kadang tidak lagi mengindahkan norma-norma hidup.
Perilaku Hidup Lebah. 
Akan halnya semut Lebah juga memeliki karekteristik yang hampir sama, hanya saja lebah tidak pernah hinggap di tempat-tempat kotor  seperti lalat yang selalu mencari tempat-tempat yang kotor, semut kadang juga ditmukan dan atau suka pada gula dan kotoran bangkai, inipun tidak seluruh jenis semut, beda halnya dengan lebah ia selalu mencari rizki yang bersih, ia selalu hinggap di pepohonan yang sedang berbunga untuk mengisap madunya dan hasil perolehannya mereka kumpulkan dalam gudang logistik yang sudah mereka siapkan untuk  itu. sebagimana kita ketahui madu lebah sudah teruji secara medis adalah obat berbagai penyakit,  dan sangat banyak manfa’atnya untuk manusia.

Lebah dalam mencari rizki, mereka sangat konsekwen dengan bidang tugasnya masing-masing, hasil perolehannya tak pernah mereka selewengkan untuk kepentingan pribadi apalagi untuk memperkaya diri, tapi mereka kumpulkan dalam gudng logistik penyimpanan untuk kepentingan bersama.  Begitu juga untuk melindungi masyarakat warganya yang masih lemah mereka buat rumah hunian yang cukup artistik dengan dilengkapi ratusan bahkan ribuan kamar-kamar, ditempat huniannya itulah mereka mengembang biakkan keturunan untuk melanjutkan tugas dan pengabdiannya dikemudian hari sesuai bidang tugas yang diberikan pimpinannya, untuk kelangsungan hidup generasi selanjutnya.
Kemudian pula lebah dalam mempertahankan komunitasnya dari berbagai gangguan, di bawah komando komandan pertahanaan keamanan mereka selalu siaga, tanpa basa basi lagi mereka segera bergerak dan menyerang segala bentuk gangguan yang diperkirakan akan menggangu komunitas mereka.  Sebagai ilustrasi, misalnya seekor burung elang lewat dan kebetulan menyentuh kerumunan lebah di sarangnya, merasa terganggu dan terusik keamanan dan kenyamanan komunitasnya, segera komandan keamanan memerintahkan penyerangan, karena burung elang sudah menghilang tiba-tiba saja lewat seorang petani yang kebetulan berada di bawah sarang lebah yang sedang bermasalah,  mungkin saja sang petani juga sedang mengamati sarang lebah itu dengan maksud untuk mengabil madunya.
Tampa bebibu lagi pasukan lebah di bawah perintah komandan langsung menyerang sang petani yang kebetulan lewat dengan serangan habis-habisan mereka kejar sampai kemanapun ia lari, sehingga sang petani kewalahan dan tak berdaya dibuatnya.  Selesai melaksanakan tugas pasukan lebahpun kembali ke induk pasukannya dan lapor ke Komandan bahwa tugas selesai dilaksanakan. Itulah sekilas perilaku kehidupan komunitas lebah pada umumnya.
Beberapa Pelajaran Dari Kehidupan Semut dan Lebah.
Dari beberapa uraian sekilas tentang perilaku komunitas kehidupan semut dan lebah sebagaiman terurai di atas, barangkali dapat kita jadikan pelajaran dalam kehidupan kita sebagai sebuah masyarakat bangsa dan negar, antara lain, sangat ditentukan :
Budaya ketaatan terhadap norma-norma kehidupan
Budaya konsisten terhadap tugas-tugas yang telah diamantkan
Budaya bersih dari berbagai penyakit hati; iri, dengki, hasud, pendendam dll
Budaya mengutamakan kepentingan hajat hidup orang banyak daripada kepentingan peribadi
Budaya bersih dari praktek-praktek memperkaya diri dengan cara-cara yang tidak hak.
Paling tidak dari lima hal yang dapat kita petik sebagai pelajaran  dari kehidupan masyarakat semut dan lebah di atas, bila kita inplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari mulai dari kelompok kecil masyarakat; keluarga, kampung atau desa, kecamatan dan seterusnya hingga masyarakat bangsa dan negara, maka paling tidak angka berbagai permasalahan yang dihadapi negeri ini, dipastikan mengalami penurunan, setidak-tidaknya tidak malah bertambah banyak seperti yang kita rasakan dan saksikan belakangan ini, belum selesai satu permasalahan tiba-tiba muncul permasalahan baru lagi, seperti akhir-akhir ini terjadi komplik di Ambon tepatnya di Tual Maluku Selatan misalnya.
KESIMPULAN
Sosok semut di dalam kitab suci dimuat dalam ( QS. An Naml: 17 – 18), sedang sosok Komunitas Lebah dimuat dalam (QS. An Nahl : 68 –69), kedua jenis komunitas ini diciptakan sebagai salah satu tanda kebesaran Sang Pencipta agar manusia mencerna dengan akal fikirannya, baik dari perilaku, sistem organisasi dan cara hidupnya.
Ketika manusia mampu membaca, mencerna dan mehahami sinyal-sinyal yang diisyaratkan sang Khaliq dari perilaku kehidupan semut dan lebah ke dalam kehidupan bermasyarakat,  berbangsa dan  bernegara, maka keamanan, kedamaian, kesejahteraan dan ketenterman hidup di negeri ini akan dirasakan dan dinikmati oleh segenap lapisan masyarakat secara merata dan berkeadilan.
Wa Allahu A’lam. Semoga !

back to medan

tgl 22 juli 2012....
demi masa depan yang lebih cerah aku akan selalu buat mu, kesuksesanmu merupakan langkah awal kesuksesanku juga...
tapi ingat semua ini blm lah akhir semua, masih ada jenjang yang lebih tinggi...

Rabu, 25 April 2012

kembali padanya (13 juni 2009)


CLBK
Kulihat sinar bola matamu
Di pagi hari
Kulihat senyum manismu
Setiap hari
Kulihat raut wajahmu
sang mentARI
tapi…………….
Tak ku rasakan GeTar cintamu kali iNi

                                 Tirai itu………………
                                 Masih sAjA mEnutuP kaLbuMu
                                 raSaNYa……….
                                 Ku inGin mEngundanG baDai untuk meLepaskan tiRai itU

                  ciNta sEjaTi daTang dari hati ke hati
                  mengungkap rasa kasiH setulus haTi
                  di daLam hidup ku
                  ku mEncari ciNta yang sangaT beRarti

Kini….ciNTA MU tLah haDiR
Hari-hARi ku puN seMakin berarTi
Masa silaM puN siLi bergaNti
Dan ciNta kita pUn bersaTu kEmbaLi

                                                         Cinta Lama………….
                                                         Dalam renunGan aku mEnunggu
                                                         Dalam sEtia aku Merindu
“HADIRMU DI SISIKU”

Jumat, 13 April 2012

liburan 6-8 apr 2012 di parapat-samosir-brastagi

keberangkatan

istirahat di penginapan

berangkat ke pulau samosir

saya adin, saya puji, kami berdua senat

sampai di samosir

wisata lokal belanja pernak-pernik asli samosir

beranjak ke penginapan

istirahat

pagi hari mau beranjak ke brastagi








wahana di miki holiday


keluar dari miki holiday

MKS ga pernah lht badut

raker PP IPMALABSEL 24-25 mar 2011


Antara Kuliah dan Kerja


JANGAN BINGUNG SETELAH LULUS UN (UJIAN NASIONAL)

Ujian Nasional adalah hal yang sangat membebani anak-anak SMU semester akhir. Tidak lulus UAN merupakan hal yang sangat menakutkan seorang siswa.  Malu pada teman dan tetangga, harus mengeluarkan uang untuk mengulang sekolah, atau ijasah kurang berbobot karena mengejar paket tertentu adalah resiko bagi anak-anak yang tidak lulus.

Tetapi, meskipun lulus masalah besar pun siap menanti, terutama bagi anak yang kurang mampu. Ingin melanjutkan sekolah uang tidak mencukupi, mau kerja tidak ada pengalaman, apalagi membut usaha sendiri, merantau ke kota besar sudah pasti orang tua tidak mengizinkan. Digunjingkan tetangga karena luntang-lantung kurang kerjaan alias pengacara (pengangguran kurang acara).

Anak ekonomi, anak sipil, psikolog dll yg sudah mapan pun tidak kalah bingungnya. Memilih jurusan yang cocok untuk dirinya, kadang si anak cocok orang tua tidak setuju atau sebaliknya. Memilih universitas yang tepat (favorit atau tidak, mahal apa murah, jauh apa dekat, dll).

Tapi anak SMA masih bisa menghirup angin surga, setelah mendapatkan universitas/jurusan yang diangap pas atau di pas-paskan, mereka mendapatkan teman baru, pengalaman baru tinggal di kota besar, suasana baru, naik pangkat menjadi mahasiswa, dan kebebasan (bagi mereka yang masa kecilnya dikekang orang tua) dlsb.

Hampir tidak ada celah angin surga bagi mereka yang kurang mampu, diam anteng tiap hari di rumah membosankan, kluyuran cari hiburan dikira glandangan. Pokoknya serba salah.  

Banyak alasan mengapa orang tua tidak menguliahkan anaknya. Bagi orang tua tidak mampu dan berpendidikan kurang bayangan untuk menguliahkan anaknya malah tidak ada sama sekali. Karena bergitu sulitnya penghidupan mereka, (boro-boro kuliah makan aja susah). Atau sebenarnya orang tuanya masih mampu untuk menguliahkan anaknya, tetapi karena si anak agak nakal, kurang begitu pandai niat menguliahkan anak itu dicancel, mungkin karena si orang tua kurang menyadari akan pentingnya pendidikan.Lebih baik buat beli vario aja ya uangnya hehehe….

Tidak bisa kuliah bukan akhir dari segalanya, tidak kuliah dunia ini masih terus berputar, banyak jalan menuju roma, Tuhan tidak akan menguji hambanya diluar kemampuannya. Kehidupan pun masih terus dilanjutkan, tidak ada rotan akar pun jadi, apa hubungannya?  Ada, tidak kuliah kursus pun jadi.

Ya, kursus memang jarang diperhatikan, tetapi besar manfaatnya. Apalagi bagi kursusan yang mampu menyalurkan pekerjaan bagi anak didiknya setelah lulus. Tujuan kursus adalah supaya manusia mempunyai keterampilan, karena skill itu perlu. Yang perlu kita soroti adalah kursusan yang mampu menyediakan/menyalurkan pekerjaan bagi anak didiknya. Dengan harapan setelah mendapatkan pekerjaan nanti, kita bisa mengumpulkan uang untuk modal usaha atau untuk melanjutkan pendidikan alias kuliah tadi. Kursusan yang menjanjikan pekerjaan banyak sekali di kota-kota. Tapi meskipun kursusan yang tidak ada embel-embel menjanjikan pekerjaan bagi alumninya itu juga jangan diabaikan. Karena yang namanya kursus orang akan mendapatkan ketrampilan tertentu/ kemampuan khusus. Walhasil yang namanya orang berketrampilan sedikit banyak masyarakat akan mengambil manfatan pada diri kita. Minimal drajat kehidupan akan sedikit terangkat karena kemampuan khusus tadi.

Kursus pun butuh biaya. Benar sekali, tapi pastinya tidak semahal kuliah, lalu….. kalau kursus pun tidak sanggup? Kembali lagi, masih banyak jalan menuju Jakarta, (karna aku orang Indonesia) cari pekerjaan apa saja (tentunya yang tidak bertentangan dengan norma-norma) sebagai batu loncatan, atau kalau nasib kita lebih beruntung bisa membantu bisnis orang tua kita, atau kerabat kita, Mendapatkan upah yang pantas itu perlu, tapi bukan tujuan utama. Yang terpenting adalah pengalaman yang kita dapatkan, minimal pengalaman kerja. Alhamdulillah kalau sampai bisa menabung bisa dikumpulkan sebagai modal usaha atau melanjutkan pendidikan alias kuliah. Saya sebut tadi baju loncatan, kalau ilmu yang ada pada pekerjaan tadi sudah kita serap ilmunya, kita bisa dengan baik-baik minta izin bos untuk keluar, alias pindah kerja tujuannya untuk mendapatkan ilmu baru di tempat kerja lain. Tapi kalau pamit sama bos ya jangan bilang mau pindah kerja ya….atau bayarannya kurang itu namanya tidak sopan. Hal seperti itu memang tidak mengenakkan buat si bos tadi, tapi apa boleh buat yang penting tidak berdosa he 1000x, karena si bos tadi rugi harus mencari dan melatih karyawan baru.

Bagaimana cara mencari perkerjaan padahal tidak punya pengalaman?

Ada kalanya tempat kerja yang hanya menerima karyawan yang sudah mempunyai skill / pengalaman, tetapi ada juga banyak tempat kerja yang menerima karyawan tanpa skill apapun lalu kemudian melatihnya. Kadang syarat yang diajukan hanya si calon karyawan tadi mau bekerja keras alias tidak malas.

memperbanyak teman, cari informasi pekerjaan dari teman-teman kita, kerabat kita, dari internet, radio, koran bahkan kita bisa mencarinya sendiri dengan lamaran-lamaran yang kita buat. Seperti yang diseebutkan di atas  mencari pekerjaan tidak semata-mata upahnya, yang penting pengalamannya. Upah dan pengalaman jika dibandingkan jauh lebih berharga pengalaman.

Jangan meremehkan pekerjaan yang sederhana. Misalnya penjaga toko. Di situ ada banyak ilmu yang bisa kita serap. Bagaima cara melayani pelanggan, berapa mengambil keuntungan, bagaimana membuat nota, bagaimana menata barang-barang supaya mudah dicari, dimana letak grosirnya, bagaimana bos mengetahui antara harga jual dan harga beli (harga grosi) dan masih banyak sekali contoh manfaat lain meskipun itu hanya sebagai penjaga toko. Dan seorang saudagar sukses harus menguasai cara-cara berdagang. Seorang pedagang yang ingin sukses mempunyai modal banyak tapi tidak mempunyai pengalaman dagang, apa kata dunia? Bisa saja yang semula pelayan/penjaga toko kemudian menjadi pengusaha sukses.

Semuanya kembali pada tekad kita masing-masing, yang jelas tidak ada yang namanya penganguran. Banyak alasan yang dilontarkan seorang pengangguran. Kurang modal, tidak ada biaya kuliah, tidak ada lowongan, pabriknya sudah digusur dll.

Salam super untuk kita semua.....

Rabu, 07 Maret 2012

touring medan-TP


flashback: 3 sekawan dari desa ke kota, walau hny beberapa minggu kenalnya, bisa sependapat n kompak bgt deh.....
pulang bareng memang asyik apalagi naik kreta, terasa jalaan tu milik ndri....

Selasa, 06 Maret 2012

pelantikan BPMF

kesan 2 dari pelantikan PP IPMALABSEL yaitu pelantikan BPMF, mang benar2 kisah yg ga bisa dilupakan, jd kepengen dimas yg akan dtng menjd anggota dewan...

Senin, 05 Maret 2012

waktu kuliah

aku seneng semua tgs bisa terselesaikan dgn sempurna....
mdh2an dpt nilai bgs..
amiinn.....

Minggu, 04 Maret 2012


PENTINGNYA KULIAH
Teman-teman pasti mempunyai pendapat sendiri tentang pentingnya kuliah, juga motivasi yang lain-lain pula. Dari tanggapan pentingnya kuliah, teman-teman harus memiliki harapan, apakah hal itu ada atau tidak. Jika tidak ada, bahkan berpikir bahwa kuliah itu hanya akan menghabiskan duit saja, atau menghabiskan waktu bagi keluarga atau diri sendiri maka tanggapan yang datang adalah apa gunanya kuliah.

Jadi kalau begitu, apa dong pentingnya kuliah tersebut.
Pertama-tama tentunya bagi yang belum berilmu, maka kuliah pada suatu tahapan tertentu memang benar dapat digunakan untuk menambah ilmu baru. Tentu saja dalam hal ini dengan catatan, bahwa dosennya memang berilmu. Dosennya bukan sekedar staff pengajar saja, ingat tridharma perguruan tinggi, dosen khan tidak hanya mengajar saja bukan. Juga fasilitas kampusnya harus mendukung, seperti perpustakaan kampus yang lengkap. Jika nggak lengkap dan dosennya nggak nyaho, maka ngapain harus datang ke kampus. Lebih baik di rumah saja, di depan komputer baca tulisan di blog Ha, ha, ha . . .  :)
Description: http://wiryanto.files.wordpress.com/2011/02/dr-ginsburg-the-famous-hebrew-scholar-engaged-in-he-brit.jpg?w=500&h=313
dosen yang seperti ini kelihatannya cocok sebagai tempat menambah ilmu




Kedua, kuliah dapat digunakan sebagai tempat berinteraksi orang-orang yang mempunyai minat yang sama terhadap suatu ilmu, ada yang punya harapannya adalah dosen, tetapi kadang mahasiswanya sendiri juga sudah punya, khususnya mahasiswa pascasarjana yang juga seorang praktisi di bidangnya dan yang ingin meraih ilmu biasanya adalah yang jadi mahasiswa, tetapi kadang-kadang dosennya memanfaatkan juga , seperti kasus kuliah kerja praktek di tempatku.
Description: http://wiryanto.files.wordpress.com/2011/02/dvp4983141_veer.jpg?w=500&h=333
kuliah sebagai tempat interaksi orang-orang dengan minat ilmu yang sama
Adanya orang-orang yang sepeminatan tentu akan menambah gairah baru untuk berbuat sesuatu, dalam hal ini adalah untuk menambah ilmu. Kondisi ini jelas akan berbeda jika harus belajar sendiri. Situasi kebersamaan kadang menimbulkan akselerasi dalam pembelajaran. Jadi dalam waktu yang tertentu maka seseorang akan dapat dengan cepat menguasai suatu kompetensi tertentu.

Ketiga, kuliah karena disitu adalah tempat berkumpul orang-orang dengan peminatan ilmu yang sama, maka tentunya kondisi tersebut dapat digunakan untuk benchmarking terhadap ilmu atau kompetensi yang kita punya. Jadi kuliah dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur atau memetakan kemampuan kita. Ini biasanya terjadi bagi mahasiswa yang berasal dari praktisi, baik yang dulunya belum sarjana lalu ingin meraih gelar sarjana atau yang sudah sarjana lalu mengambil program studi lanjut (pascasarjana).
Description: http://wiryanto.files.wordpress.com/2011/02/comparisonrates.jpg?w=500
sama-sama disebut apel, tetapi ada bedanya bukan
Ini cerita dosen kepada saya, dirasakan ketika mengambil program S2, bayangkan saja ketika mengambil program S2 yaitu setelah lima (5) tahun bekerja sebagai praktisi (structural engineer). Alahamdulillah sudah merasa ekspert dalam perencanaan gedung tinggi. Eh ketika kuliah lagi ketemu teman-teman yang juga ternyata ekspert-ekspert juga bahkan pemilik konsultan rekayasa. Jadi deh ketahuan posisi ilmu yang sudah dipunyainya itu. Yang dulunya berjalan dengan dada membusung, maka ketika kuliah lagi dan ketemu orang-orang top dibidang yang sama maka jadi deh, jalannya biasa lagi.
Ternyata di atas langit masih ada langit lagi.
Keempat, dengan kuliah lagi dan akhirnya lulus maka jika itu di perguruan tinggi maka tentunya akan dapat diperoleh pengakuan formal yang diakui oleh pemerintah atau negara dimana pendidikan tersebut diselenggarakan bahwa kita telah mencapai suatu tahapan akademis tertentu. Gelar begitulah.
Percaya nggak percaya, adanya pengakuan ini tentu akan menambah nilai jual. Punya kemampuan tanpa gelar sih pasti ada yang pakai (memperkerjakan) tapi kalau punya gelar lebih, maka bisa-bisa apresiasinya akan lebih baik. Hal ini sangat terasa sekali jika anda bekerja di lingkungan perguruan tinggi, seperti dosen. Intinya bahwa dosen yang mengambil kuliah lagi dan berhasil maka jelas prospeknya akan lebih baik dibanding yang berhenti dan tidak melakukan studi lanjut. Jadi jika anda dosen, maklum di Jakarta ini katanya ada 13 ribu dosen, tetapi yang S2 ke atas baru 50% , maka rasa-rasanya masih banyak yang perlu studi lanjut lagi. Benar khan.
Pada bagian pengakuan ini perlu juga ditambahkan, bahwa karena adanya pengakuan resmi dari negara, dimana pendidikan tersebut diselenggarakan maka jika anda mengambil studi lanjut di negara asing maka ketika anda lulus maka secara tidak langsung anda juga diakui untuk bekerja atau mencari pekerjaan di negara tersebut. Jadi jika anda ingin kerja di luar negeri maka langkah paling gampang adalah sekolah di luar negeri terkebih dahulu. Tentu saja pilihlah bidang yang memang banyak dibutuhkan di negera tersebut. Banyak teman Indonesia yang kerja di luar negeri memakai cara ini, sekolah dulu, tunjukkan prestasi maka bisa-bisa ketika lulus akan ada yang nawarin job.

Kelima, kegiatan kuliah sebagai tempat pelarian positif. Ini penting untuk dipertimbangkan bagi para pembaca yang sudah bekerja beberapa waktu lamanya dan merasa karirnya mandek. Di tempatnya bekerja dirasa belum ada kemajuan, tetapi pekerjaan baru belum juga diperoleh. Maka jika demikian mengambil kuliah lagi akan dapat menyegarkan pikiran dan siapa tahu ada prospek kedepannya yang lebih baik, misal ketemu teman dari perusahaan lain untuk berbagai informasi dan nanti kalaupun lulus khan siapa tahu ada gacoan (gelar) untuk dapat dipromosikan.
Kalau dipikir-pikir, hal inilah yang memotivasi saya dulu  mengambil kuliah lagi di program pascasarjana UI. Itu  sekitar tahun 1994 sebelum krisis moneter terjadi . Yah bayangkan saja, jika waktu itu aku tidak kuliah lagi dan hanya melulu cari duit saja, mungkin ceritanya akan berbeda dengan yang sekarang ini. Mungkin saja aku harus tetap nglembur kerja di kantor, dan pulangnyapun harus desak-desakan naik bus. Tentang hal itu aku jadi ingat, kata-kata kenalanku : “koq ambil sekolah lagi, bidang struktur lagi, itu khan nggak populer, kenapa nggak ngambil manajemen, kayak yang lain. Dari pada seperti itu khan lebih baik ditabung saja“. Untung aku tidak terpengaruh dan tetap ngotot mengambil studi lanjut pada bidang struktur, yang memang kesannya tidak populer bagi masyarakat banyak (awam), tetapi  suatu bidang yang memang aku senangi.
Fakta yang ada bahwa ketika kuliah itu (1994) belum terjadi krisis moneter (1998), bahkan tidak membayangkan bahwa itu akan terjadi. Saya sangat bersyukur ketika terjadi krisi moneter tahun 1998, aku sudah lulus S2. Jadi ketika perusahaan tempatku bekerja collapsed , karena cash-flow-nya terganggu (orderan berhenti) maka aku bisa meloncat menjadi dosen seperti sekarang ini. Itu artinya saat itu aku tetap bekerja dan tidak menjadi pengangguran. Karena jadi dosen itu pula mak aku dapat mengembangkan diri menjadi penulis seperti ini. Bayangkan saja, itu semua bisa terjadi karena aku kuliah lagi.
Berkaitan dengan bidang struktur, bidang yang sama yang aku geluti terus-menerus sejak S1 itu, maka aku jadi ingat ada teman dosen yang ketika tahun 2004 dulu sama-sama mengajukan diri untuk mendapatkan program bea siswa, yang bersangkutan tidak diterima karena bidang studi yang diambil ternyata tidak berkesesuaian. Untunglah bidang akademis yang aku ambil adalah konsisten sehingga tidak ketemu masalah seperti itu. Tentang hal itu bahkan aku juga mendengar jika DIKTI menemukan dosen yang seperti itu, punya pendidikan yang tidak konsisten, misal S1 teknik sipil, S2 manajemen sumber daya manusia, dan S3 bidang pendidikan, maka untuk mengambil profesor-nya akan kesulitan. Jadi bertekun pada bidang tertentu secara konsisten juga banyak keuntungan yang dapat diraih.

Keenam, kegiatan kuliah sebagai ajang mencari teman baru bahkan bisa-bisa sebagai ajang mencari jodoh. Jadi bagi anak muda yang ingin dapat jodoh orang-orang dengan profesi tertentu maka kuliah menjadi tempat efektif. Ingin punya suami dokter maka kuliahlah di kedokteran atau kalau keberatan maka di bagian-bagian yang dekat-dekat dengan bidang kedokteran, seperti keperawatan, dll. Jadi dengan ikut kuliah maka seseorang dapat masuk pada komunitas masyarakat tertentu yang mungkin dianggap lebih terhormat dibanding yang lain. Ini penting, karena punya duit banyak itu bukan segalanya.
Masih ada yang lain nggak ya.
Akhirnya, bahwa hal-hal itu semua dapat tercapai jika kita kuliah di tempat yang memang baik, yang dikenal reputasinya. Jika mau kuliah jangan tanggung-tanggung carilah yang bereputasi tinggi apapun ongkosnya. Karena akhirnya nantinya pasti akan terbayarkan.



PERJALANAN CINTA

Cinta.........
Aku bingung ngga tau harus bagaimana
Apa yang harus ku perbuat untuk mendapatkan cintamu
Rasanya cinta sejati ku ingin ku buang jauh-jauh
Kini impian ku pun tinggal angan-angan saja
Dan tak sanggup lagi mengukir kenangan indah ketika masih bersamamu
Aku heran....
Kau tidak pernah mengakui adanya cinta sejati itu
Kau tidak melihat betapa sedihnya  aku
Ketika ketulusan cinta ku kau balas dengan harapan palsu
Cinta...........
Seandainya kau merasakan sakitnya hati ini
Kau pasti akan mengambil keputusan
Bahwa cinta sejati itu memang benar-benar ada
Mungkin.....
Saat ini kau bukan cinta sejati ku
Tapi ingatlah...
Ketulusan cinta yang sudah ku berikan padamu
             Kau selalu bilang...
             Kau ingin mendapatkan cinta sejati itu dariku
             Tapi kapan...??
             Aku anggap...
             Semua janji-janjimu adalah ocehan yang ngga berbuah makna
             Ocehan Yang ngga tulus dalam hatimu

Semua sudah jelas...
Kau lebih memili orang lain dari padaku
walau ku tau kau akan kembali padaku
                untuk selamanya